Selasa, 30 Desember 2008

Fiksi atas Fakta (pt.28)

Sehari menjelang malam pergantian tahun.
Setelah seharian bermalasan di rumah dirudung rasa bosan yang membuatnya terjerat pada kasur dan pendingin ruangan serta musik bervolume besar yang memenuhi kamar, serta otaknya yang malas, Rhino memutuskan untuk mengakhiri waktu malasnya, mandi kemudian mulai menulis.
Tulisannya sudah sebulan lebih diangguri karena padatnya aktifitas.

Dia ingin merangkum sebulan cerita yang ia alami ke dalam tulisannya, namun kesulitan memilah dari mana.

Dari keluarganya? Ayah dan Ibu awal bulan ini merayakan ulang tahun pernikahan mereka yang ke 13. Usia Rhino sudah 21 tahun, mereka menikah ketika Rhino berusia 8 tahun.

Dari teman-temannya?

Hmm.. Dia jarang bertemu Nadia, dia sibuk keluar kota, liburan ke sana dan ke sini. Tapi mereke berdua tetap meng-update cerita setiap kali bertemu via Yahoo Messenger.

Wina, sama sibuknya. Terakhir Wina menelponnya sekitar dua minggu lalu, waktu Wina dibuat sedih oleh seorang laki-laki yang menurut Rhino tidak layak untuk bersanding dengan Wina. Wina layak mendapatkan orang yang jauh lebih baik.

Diandra, mereka sekarang benar-benar menjadi baik. Rhino menikmati waktunya dengan Diandra tanpa pusing memikirkan perasaan bodoh yang dulu pernah dia miliki.

Girindra, hmm.. Rhino tidak begitu perduli lagi dengan temannya yang satu ini. Dia lama menghilang tanpa kabar. Selama 2 tahun lebih berteman, Girindra hanya mencari Rhino ketika butuh cerita, itupun kalau sudah benar-benar parah situasinya. Kelamaan Rhino capek sendiri, dia mau menjadi sahabat bukan cuma tempat sampah.

Stanisha, mereka baru saja berlibur ke Bandung kemarin lusa. Di mana mereka menghabiskan malam dengan saudara-saudara seumuran yang ada di sana, berakhir dengan Stanisha yang mabok, menjadi bawe, kemudian malah menangisi kebodohannya menunggui mantannya selama 4 tahun lebih. Stanisha pikir dia sudah benar-benar moved on ternyata, belum.

1 komentar:

STE mengatakan...

i think stanisha did..