Suatu hari di surga. Tuhan sedang berkeliling mengawasi kerja para malaikat. Dia masuk ke ruangan-ruangan khusus yang mengatur setiap aspek kehidupan manusia. Ada ruang “KEUANGAN”, “KELUARGA”, “PEKERJAAN”, “PENDIDIKAN”, “PERCINTAAN”, dll.
Tuhan masuk ke ruang “PERCINTAAN”.
Ketika Tuhan masuk, Dia bertanya, “Bagaimana kehidupan percintaan anak-anakKu?”
“Semua berjalan seperti seharusnya .. ada beberapa masalah kecil, tapi kami bisa menanggulanginya.”
“Lalu, siapa saja yang mau menikah tahun ini??” tanya Tuhan.
“
“Oh, Bos .. ini ada satu lagi yang mau menikah. Mereka berdua sedang minta izin pada Bos,” salah seorang malaikat menunjuk komputernya yang sedang berkelap-kelip layarnya. Setiap kali ada pasangan yang mau menikah, salah satu layar komputer di ruangan ini pasti berkelap-kelip, menunjukkan bahwa pasangan itu sedang minta restu dari Tuhan.
“Hm .. coba Saya lihat.” Tuhan berjalan menghampiri komputer itu. Di layar tertulis, ‘MINTA IZIN UNTUK MENIKAH’, kemudian di bawahnya ada tiga pilihan, ‘TERIMA’, ‘TUNDA’, dan ‘TOLAK’.
Tuhan merenung, Dia membaca profile pasangan itu terlebih dulu.
“Bryant; 28 tahun; Youth Pastor; Worship Leader; belum pernah berpacaran sebelumnya; lahir baru usia 15 tahun; sudah memenangkan banyak jiwa; melakukan segala sesuatu dengan berdoa dan bertanya kepada Tuhan lebih dulu; cinta Starbucks; suka banget makan babi .. bla bla bla.”
“Tasya; 24 tahun; Worship Leader; Cell group Leader; saat teduh sehari dua kali, mengandalkan Tuhan selalu; lahir baru umur 17 tahun; suka banget cokelat; suka warna merah .. bla bla bla.”
Tuhan menggerakkan kursor, dan mengklik pilihan ‘TUNDA’ .. keluar dua pilihan baru lagi, ‘DIAMKAN’, dan ‘UJIAN’.
Tuhan mengklik, ‘UJIAN’.
“Tapi, kenapa BOS?? Apa yang salah dari mereka?? Mereka sudah melayani Mu sejak lama. Mereka hidup seturut dengan firman Mu. Mereka bahkan bertemu karena doa mereka kepada Mu. Asal tahu saja, Bos, selama dua tahun mereka pacaran, hal terjauh yang pernah mereka lakukan hanya berpegangan tangan,” tanya si malaikat.
“Sudah tahu. Kamu pikir Saya senang memberi ujian pada anak-anak Saya? Kamu pikir Saya tidak sedih kalau harus berkata tidak pada mereka? Saya mau lihat dulu .. sampai sejauh mana kesetiaan mereka kepada Saya. Apakah dengan ujian ini, mereka masih akan tetap setia kepada perkataan Saya atau tidak.”
Setelah Tuhan mengklik, ‘UJIAN’ .. muncul kolom yang panjang yang tidak ada ujungnya. Maka Tuhan mulai mengetik di setiap kolom tersebut. ‘Dipisahkan oleh jarak, Tasya akan dikirim untuk pelayanan di Australia. Orangtua mereka tidak setuju akan hubungan mereka.’
Tuhan berhenti mengetik, kemudian berkata, “Baiklah .. dua ujian saja sepertinya cukup. Kita lihat apa reaksi mereka.”
Keesokan harinya, datang selembar
‘Tuhan, entah apa rencana Tuhan di dalam hubungan kami. Engkau mengatakan TIDAK pada doa kami kemarin. Baik, kalau memang rencana-Mu seperti itu. Biar kehendak-Mu saja yang jadi atas hidup kami, Tuhan. Rencana-Mu pasti indah pada waktunya. Sementara itu, kami akan tetap beriman pada-Mu. Kami memegang teguh janji-Mu, Tuhan. Jaga hati kami agar kami tetap setia pada-Mu, walaupun di tengah ujian ini Tuhan. Kami tidak bisa melihat rencana-Mu .. tapi kami tahu di balik semua ini tersimpan sesuatu yang besar untuk kami. Kami hanya ingin berserah padaMu saja Bapa. Thank you Lord for giving us this ‘NO’, mungkin memang belum waktunya bagi kami untuk menikah. Bryant dan Tasya.’
Tuhan melipat kertas itu. Dia tersenyum kemudian mengangkat gagang telepon dan menelpon malaikat yang menangani kasus Bryant dan Tasya ini.
“Ya, Bos ..” terdengar suara si malaikat di seberang
“Tolong .. taruh tenggat waktu enam bulan dalam kolom daftar ujian. Kabulkan doa mereka untuk menikah enam bulan lagi.”
“Baik, Bos!!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar