Jarum jam seperti tidak bergerak.
Pekerjaannya sudah beres. Sudah tidak ada lagi artikel yang harus di-edit.
Dari tadi yang membuatnya tetap hidup adalah YM.
Rhino sibuk chatting dengan teman-temannya, dengan Wulan membicarakan masalah sponsorship untuk seminar di kampus, dengan Eya membicarakan soal fashion blog mereka, dengan Elbert saling membalas celaan, dan dengan Ifa, keyboardis sebuah band pop jazz kenamaan Indonesia.
Berawal dari tawaran Rhino kepada Ifa, yang sedang menyaksikan konser Maxwell di Amsterdam, untuk menuliskan laporan tentang konser tersebut untuk majalahnya.
Yang ada, mereka malah chatting cukup lama, dengan Ifa yang sibuk membuatnya iri menjabarkan pemandangan yang ia lewati selama backpacking di Eropa Barat.
Ternyata tidak semua selebriti angkuh dan tidak punya esensi.
Ada juga yang normal.
Saking keasikan chatting, sambil memakani bola ubi yang dibelinya di dekat kantor tadi bersama Nadia selesai makan siang, sebelum ke kantor, Rhino tidak sadar ternyata sudah jam lima lebih dua puluh menit. Sudah telat 20 menit, langsung ia mem-buzz Nadia.
RadityaRhino: Cumm!! Maaf ya telat, ini lagi bebenah sambil nutupin windows YM.
PriskillaNadia: Dasar cumi.. denda goceng!
RadityaRhino: Ya jangan gitu dong, gw enggak enak banget nih…
PriskillaNadia: Enggak mau tau, bola ubi gw masih ada tiga nih.. sampai tiga-tiganya udah abis elo belom dateng juga ke sini. Elo musti traktir gw bola ubi lagi! Awas lo….
RadityaRhino: Yaaa…. Eh cum, btw itu personal message lo dalem banget, sih. “Commitment is a funny thing you know? It’s almost like getting a tattoo. You think and you think and you think and you think before you get one”. Jadi lagi mikir-mikir ya bikin tato nama sapa di hati lo? Haha. Ngapus nama Wisnu aja susah banget ya ciin…”
PriskillaNadia: Kamprett! Monyong looo… Udah buruan ke sinii!!!!
RadityaRhino: Sabar bu!
Wisnu adalah pacar pertama Nadia, pertama dan tadinya hendak jadi yang terakhir.
Segala macam persiapan pernikahan sudah dilakukan, tanggal pun sudah ditentukan, tanggal 8, bulan 8, tahun 2008.
Tapi batal karena perbedaan prinsip yang baru nampak belakangan.
Maka tanggal 8, bulan 8 tahun 2008, tahun ini pun, Nadia uring-uringan berusaha menghapus bagian termanis hidupnya bersama Wisnu.
Masih ingat Rhino, hari itu, malam-malam Nadia tiba-tiba mengirim SMS.
From: Nadia (+628180*******)
Cumm.. temennya lagi di Bali nih sendirian. Berlinang air mata. Hari ini kan harusnya gw married sama Wisnu!
To: Nadia (+628180*******)
Sabar ya beb. Enggak apa-apa puasin aja nangisnya. Tapi besok udah harus tough lagi, jadi Nadia yang ceria lagi. Rencana Tuhan enggak pernah salah kok. Pasti ada sesuatu yang bisa lo syukurin dari hal ini. *hugs!*
From: Nadia (+628180*******)
Thanks beb. Beruntung banget gw punya temen kayak lo.
Akhirnya selesai Rhino membereskan meja kerjanya.
Memasukkan segala macam yang harus dimasukkan ke dalam tas.
Mematikan komputer.
Kemudian berangkat menuju kantor Nadia.
Di jalan, ia menyempatkan diri meng-sms Girindra.
To: Girindra (+628170*******)
Tak, lo ntar ke Nikko enggak? Kalo iya, gw bisa nebeng pulang enggak?
From: Girindra (+628170*******)
Gw aja enggak bawa mobil, Rhin. Tadi bareng Tasya soalnya. Kita naik taksi bareng aja, yuk. Elo ngapain ke Nikko?
To: Girindra (+628170*******)
Gw enggak ke Nikko. Gw ke PI, ada urusan. Ya udah naik taksi bareng ya!
From: Girindra (+628170*******)
Bagus deh, gw jadi ada temen pulang. Cya Rhin!
Senin, 06 Oktober 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar