Di malam yang memaknai pergantian hari dari Sabtu ke Minggu,
yang sekaligus menandai perubahan usia saya dari 20 ke 21.
Saya memutuskan untuk tidur.
Mata ini tidak bisa diajak berkompromi.
Beda dengan malam di tahun-tahun sebelumnya.
Saya selalu dibuat terjaga karena banyaknya sms dan telpon yg masuk.
Malam tahun ini, saya putuskan untuk mengaktifkan simbol ketenangan pada selular saya.
Dari sekian banyak sms masuk, ada dua yg seperti langsung melepaskan sekarung besar endorfin di otak saya.
Membawa saya ke tingkat kesenangan yang membuai, serta disentuhi oleh rasa haru.
Dua sms dari sahabat.
Yang satu menyelipkan kalimat ini di bagian akhir ucapan ”selamat ulang tahun” panjang yang ia kirimkan, ”Thanks for being a really great friend for me”.
Yang satu juga menyelipkan kalimat serupa di ujung rangkaian ucapan selamatnya, “Thanks for being here at most of the time.”
Saya bersyukur, setidaknya sebagai individu, saya telah berhasil mengukuhkan eksistensi diri saya, dalam area persahabatan.
Selain dua hal tersebut, yang cukup membuat haru malam itu
adalah komunikasi yang saya panjatkan kepada sang Khalik.
Rasa syukur tak terbendung atas penyertaan-Nya dalam hidup.
21 tahun, sudah begitu banyak berkat, kesempatan, dan pintu yang dibukakan.
Sehingga saya, di usia yang masih tergolong muda ini, sudah menerima cukup banyak.
Saya pun minta ditemani dalam langkah kaki saya menuju tahun-tahun berikutnya kehidupan.
Semoga semakin banyak hal-hal besar yang bisa saya capai.
Mimpi-mimpi nan liar yang seakan sulit digapai, semoga bisa direalisasikan.
Setelah selesai, dan hendak menutup mata, seorang sahabat menelpon.
Berbeda dengan telpon lain yang saya diamkan, yang ini saya angkat, walaupun mata ini hanya mampu membentuk garis kecil untuk mengintip nama penelponnya.
Walaupun suara ini berat dan beraroma bantal.
”Mau minta apa, til?”
”Pasangan hidup?” gurau saya.
Minggu, 21 September 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar